Senin, 16 November 2015

sejarah amerika
Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudra Atlantik di pesisir timur hingga Samudra Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska.[1] Selanjutnya, penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum kedatangan para kolonis Eropa. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang Inggris. Orang Perancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat.[2] Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri. Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru, yang dianggap inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen.[3] Konflik yang memanas berujung pada perang penuh yang dimulai pada April 1775. Setelah melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika Serikat.
Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Perancis serta kepemimpinan Jenderal George Washington, Pasukan Patriot memenangkan Perang Revolusi dan perdamaian disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja dengan baik, Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula Undang-Undang HAM. Dengan Washington sebagai presiden pertama dan Alexander Hamilton sebagai kepala penasehat keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada Sistem Partai Pertama, dua partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika Thomas Jefferson menjadi presiden, ia membeli Wilayah Louisiana dari Perancis, menggandakan luas wilayah Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada tahun 1812. Hasil utama dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para pemukim barat.
Di bawah dukungan demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson, Amerika Serikat meluas melalui pembelian Louisiana hingga sejauh California dan Oregon, serta pencarian lahan murah untuk para petani dan pemilik budak Yeoman yang mempromosikan demokrasi dan perluasan, yang harus dibayar dengan kekerasan dan kebencian terhadap kebudayaan Eropa. Perluasan ini, di bawah Manifest Destiny, adalah penolakan terhadap saran Partai Whig yang ingin meningkatkan dan memodernisasi ekonomi dan masyarakat alih-alih memperluas wilayah. Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis Mason-Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun 1804, namun tetap berlangsung di negara-negara bagian di Selatan karena tingginya permintaan kapas dari Eropa.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan. Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan perbudakan. Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Abraham Lincoln dari partai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah Presiden Lincoln dan Ulysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan karena Amandemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem Jim Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi, dan politik tradisional memicu gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan hak suara perempuan serta pelarangan alkohol (yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam Perang Dunia I, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-an, runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya Depresi Besar yang mendunia selama sedasawarsa. Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program barunya, New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan liberalisme Amerika modern. Setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II bersama Sekutu dan membantu mengalahkan Jerman Nazi di Eropa dan mengalahkan Jepang di Timur Jauh.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya yang saling bersaing dan memulai Perang Dingin. Kedua negara ini saling bertikai secara tak langsung dalam persaingan senjata dan perlombaan angkasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama Perang Dingin dipusatkan pada pembendungan Komunisme, dan negara ini ikut serta dalam perang di Korea dan Vietnam untuk mencapai tujuan ini. Liberalisme memperoleh banyak kemenangan pada masa New Deal dan juga pada pertengahan 1960-an, khususnya dalam kesuksesan gerakan hak sipil, namun konservatisme kembali berkembang pada tahun 1980-an di bawah Ronald Reagan. Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa. Memasuki abad ke-21, konflik internasional berpusat di sekitar Timur Tengah dan meningkat tajam menyusul serangan 11 September serta Perang Melawan Terorisme yang dideklarasikan setelahnya. Amerika Serikat mengalami resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II pada akhir tahun 2000-an, yang disusul oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-an.

Prasejarah

Pada awal era Paleozoikum, Amerika Utara berada di belahan Bumi Selatan, dan banyak lautnya yang dipenuhi oleh beragam makhluk laut. Pada paruh akhir Paleozoiukum, lautan berubah menjadi rawa dan menjadi habitat bagi amfibi dan reptil awal. Ketika benua ini menjadi bagian dari Pangea, terjadi kondisi kering dan leluhur mamalia mendominasi kawasan ini hingga mengalami kepunahan masal.
Dinosaurus muncul pada masa Trias, periode pertama dari era Mesozoikum, dan dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat. Setelah Pangea terpecah, Amerika Utara mulai bergerak ke ara utara dan barat. Pada masa Jura akhir, dataran di kawasan barat Amerika Utara menjadi rumah bagi dinosaurus seperti Allosaurus, Apatosaurus, dan Stegosaurus. Pada masa Kapur, Teluk Meksiko meluas dan memecah Amerika Utara. Plesiosaurus dan mosasaurus hidup di perairannya. Di kemudian hari, dataran pesisir kawasan barat dihuni oleh dinosaurus seperti Edmontosaurus, Triceratops, dan Tyrannosaurus, hingga seluruh dinosaurus mengalami kepunahan masal.
Pada era Senozoikum, mamalia mulai mendominasi daratan Amerika Utara. Selama masa Eosen, kawasan barat menjadi habitat bagi unta dan kuda primitif yang kecil serta karnivora creodonta. Titanotheres yang mirip badak mendominasi Dakota Selatan pada masa Oligosen. Setelah itu, iklim di Amerika Serikat mendingin hingga masa Pleistosen, ketika gletser menyebar. Kucing gigi pedang, mammoth berbulu, mastodon, dan serigala mengerikan menghuni kawasan ini, hingga akhirnya kedatangan manusia membuat mereka punah melalui perburuan.

Pra-Columbus

Bangsa-bangsa asli yang menempati tanah Amerika sebelum kedatangan bangsa kulit putih.
Tidak ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan penduduk asli Amerika pertama kali menetap di Benua Amerika dan Amerika Serikat modern. Teori paling terkenal menyatakan bahwa orang bermigrasi dari Eurasia menyeberangi Beringia, sebuah jembatan darat yang menghubungkan Siberia dengan Alaska modern, dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang Benua Amerika. Migrasi ini kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam[4] dan berlanjut hingga sekitar 10.000 tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air yang disebabkan oleh berakhirnya periode glasial terakhir.[5] Penduduk awal ini, yang disebut bangsa Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan bangsa dan suku dengan budaya yang beragam.
Masa Pra-Columbus meliputi semua subdivisi periode dalam sejarah dan prasejarah benua Amerika sebelum munculnya pengaruh signifikan Eropa di benua Amerika. Masa ini mencakup masa permukiman asli pada periode Paleolitikum Atas hingga kolonisasi Eropa selama periode Modern Awal. Meskipun secara teknis merujuk kepada era sebelum perjalanan Christopher Columbus pada 1492 hingga 1504, pada praktiknya istilah ini biasanya meliputi sejarah kebudayaan asli benua Amerika hingga ditaklukan atau secara signifikan dipengaruhi oleh bangsa Eropa, bahkan meskipun ini terjadi puluhan hingga ratusan tahun setelah kedatangan awal Columbus.
Pada masa itu, penduduk asli Amerika menetap di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam jagung dan membangun rumah yang disebut pueblo; dan penduduk asli di Great Plains berburu bison.[6][7]

Zaman kolonial

Conquistador Spanyol Coronado menjelajahi sebagian Barat Daya Amerika sejak 1540 hingga 1542.
Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607.[8] Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai.[9][10]

Kolonisasi Spanyol, Belanda, dan Prancis

Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui ekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513.[11] Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon,[12] dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah.[13] Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa Fe, Albuquerque, San Antonio, Tucson, San Diego, Los Angeles, Santa Barbara dan San Francisco.[14]

bersambung
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar